Kamis, 23 Februari 2012

Kuliner Bantul - Bakso Jamur dan Es Dhuwur

Bantul adalah salah satu kabupaten di Propinsi DIY. Jarak pusat kota Bantul, kurang lebih 25km dari kota Jogja. Perkembangan kuliner di Bantul saat ini cukup pesat. Semua varian makanan bisa kita dapatkan. Salah satu tempat kuliner yang saat ini berkembang adalah daerah Ring Road Manding. Ring Road Manding ini adalah jalan lingkar timur daerah Bantul yang merupakan pengembangan kawasan Bantul. Kantor-kantor dinas banyak yang terpusat disana. sehingga prospek kuliner pun makin banyak berkembang. Letaknya adalah di timur RS. Panembahan Senopati.sebelah baratnya desa Manding, sentra kerajinan kulit yang mulai terkenal saat ini. Kali ini saya mencoba tempat makan Bakso Jamur Pak Kenthus dan Es Dhuwur Omah Es,,,
Tempat makan ini kecil saja. Namun saat memasukinya, beberapa kendaraan bermotor baru saja meninggalkan tempat ini dan masih ada pula pengunjung yang sedang menyantap pesanannya masing-masing. Hmm, cukup ramai sepertinya. Suasana yang ditawarkan memang unik. Menyantap bakso di tengah sawah. biasanya konsep seperti ini ditawarkan untuk lesehan ikan bakar dll, namun, perpaduan bakso yang hangat dan angin sawah yg sejuk semilir, sesuatu banget,, :)
Menu makanan yang ditawarkan adalah : 1. Bakso jamur, 6rb 2. Mie ayam jamur, 5rb 3. Nasi goreng jamur, 7rb 4. Telur dadar jamur, 7rb Sedangkan menu minumannya banyak bangeeet. harganya antara 1.500 - 4.500 rupiah. Menawarkan pilihan minuman hangat maupun minuman dingin. Nah, kali ini saya pesan Baksi, Mie Ayam, Es palu butung dan Wedang Grabah.
Bakso jamur yang disajikan berupa mie kuning, mie bihun, tahu goreng, sawi hijau, jamur tiram, bakso dan pangsit. Saya tidak sempat bertanya apakah baksonya juga mengandung jamur dalam proses pembuatannya. karna baksonya itu tidak seperti bakso sapi. Rasanya gurih, namun rasa daging sapi tidak dominan. kuahnya terasa lain krn ada jamur tiram yg sudah direbus dimasukkan di dalam kuahnya. tidak benar2 enak menurut saya. namun cukup berbeda dan memberikan pengalaman kuliner tersendiri.pangsitnya agak keras dan ada sedikit daging sapi cincang di dalamnya.
untuk mie ayam, hmm porsinya besar lho sodara-sodara. banyak bangeet. rasanya menurut saya enak. jamurnya standar diolahnya, yaitu di semur dan dicampur dg ayam suwirnya.jamur dan ayam sebagai topping mie juga banyak, memenuhi permukaan mangkok. sedikit sawi hijau yang direbus juga terasa segar.
Ya, setelah puas bersantap. saatnya untuk menikmati kesegaran es palu butung. Es palu butung mmg minuman khas daerah Makassar sulawesi sana. namun menurut saya, saat ini sudah populer dan banyak juga dijual di kaki lima sebagai salah satu produk minumam franchise. untuk es palu butung di tempat ini, sebenernya saya tidak terlalu berharap banyaj hehehe. ternyata benar. es palu butungnya tidak menggunakan pisang raja. rasanya kayak pisan kapok. namun kuahnya enak. campuran bubur sumsum putih dah sirup frambusnya enak. kayak makan di warung sup konro itu. beneran :) kalo pisangnya mgkin sbnrnya sesuai aja dg harganya yg murmer, yaitu 3.500 nyammm slurpp
Sebagai penutup, wedang grabah saya nikmati hangat-hangat. wedang grabah ini sejenis wedhang ronde yang disajikan di dalam gelas dari gerabah,,, rasanya dominan jahe,,, isinya ada roti tawar, kolang-kaling dan kacang. rasanya standar, patut dicoba dg harga hanya 3.500 rupiah saja!
Selain menyediakan tempat duduk di kursi-kursi kayu yg etnik, disediakan pula tempat makan lesehan. kita bisa bersantai di tempat lesehan tersebut yg bentuknya seperti gazebo di tengah sawah.
Secara keseluruhan, tempat makan ini memberikan suasana dan menu yang baik. boleh mampir dan dicoba. di ring road manding itu lho. sekalian belanja-belanja tas atao sepatu di pusat kerajinan manding yang juga murah meriah berkualitas :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar